Suatu ketika, ada seorang
businessman yang menghadiri pesta sampai mabuk.
Businessman kita ini tahu
bahwa di Amerika, ada hukuman berat bagi orang-orang yang melakukan
drink-driving (nyetir mobil dalam keadaan mabuk).
Tapi malam itu, si
businessman mencoba peruntungannya,
siapa tahu ia tidak dicegat
polisi di jalan.
Namun sialnya, ternyata malam
itu semua kendaraan di jalanan yang dilalui oleh si businessman diperiksa
polisi. Tidak mungkin baginya untuk kabur karena kendaraan lain sudah mengantre
di belakang kendaraannya. Dengan was-was, ia menunggu gilirannya.
Tatkala gilirannya tiba, oleh
polisi ia dipersilahkan untuk keluar dari mobilnya. Lalu, ia diberikan sebuah
alat tes kadar alkohol serupa alat tiup untuk menguji kadar alkohol dalam
napasnya.
Tepat ketika ia baru hendak
menghembuskan napasnya ke dalam alat itu,
tiba-tiba terdengar suara
berdentum di belakang.
Teryata ada mobil yang
menabrak mobil lainnya. Segera polisi mengambil kembali alat tes itu seraya
berkata, “Lebih baik kami mengurusi tabrakan itu daripada mengurusi kamu.
Sekarang, kamu pulang saja!”.
Dengan perasaan plong, ia segera masuk ke mobil,
lalu tancap gas untuk pulang.
Keesokan paginya, ketika
masih enak-enaknya tidur di kasur nan empuk, ia mendengar bel pintu rumahnya
didering berkali-kali tanpa putus. Dengan perasaan jengkel, ia bergegas turun
ke lantai bawah, lalu membuka pintu depan.
Alangkah kagetnya businessman
kita ini tatkala melihat dua orang polisi berbadan besar berdiri di depan pintu
rumahnya itu.
Tapi si businessman berpikiran,
“Kan aku
tidak berbuat kesalahan apapun.
Jadi, ngapain aku takut?”
Disapanya kedua polisi itu,
“Yes, can I help you, Sir?” (“Ya, ada yang bisa saya bantu, Pak?”)
Salah satu polisi itu
menjawab, “Apa kami bisa melihat garasi mobil Anda?”
“Tentu saja!” jawab si
businessman.
Tatkala businessman ini
membukakan pintu garasi mobilnya, hampir saja jantungnya copot.
Di dalam garasinya itu,
ternyata yang didapatinya bukan mobil miliknya, namun mobil polisi.
Rupa-rupanya, malam
sebelumnya, ketika diminta polisi untuk pulang, karena mabuk, bukannya ia masuk
ke dalam mobilnya sendiri, tapi malahan ia salah masuk ke dalam mobil polisi.
Satu pembelajaran Untuk anda
jika anda mengendarai mobil dalam pengaruh alkohol atau mabuk , maka sepanjang
jalan anda tidak akan menyadari berapa cepat anda melajukan mobil anda ,siapa
yang anda tabrak, pakai baju atau tidak yang jelas semua akan tidak anda sadari
.
Mau mabuk…? itu hak anda tapi
tolong jangan mengendarai Mobil saat Mabuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar