Koordinator Forecast Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor, Agus Heru mengatakan, pihaknya akan membantu menganalisis serta menentukan arah angin beberapa bulan ke depan. Itu penting untuk mengetahui aliran erupsi jika Salak meletus. Ia mengatakan, pihaknya akan mencari kemungkinan daerah mana yang terimbas debu vulkanik bila Salak memuntahkan lava magma. “Kita bisa ambil ratarata arah angin per bulannya berdasarkan arah angin harian,” ujar Agus.
Sementara itu, Sejarawan Jawa Barat, Eman Sulaeman menuturkan bahwa Gunung Salak mengalami dua kali letusan dahsyat. Pertama, pada 4-5 Januari 1669 dan 10 Oktober 1834.
Pada letusan pertama, terang Eman, wilayah Bogor luluh lantak akibat diterjang gempa vulkanik disertai hujan batu dan abu. Saat itu, Bogor masih dipimpin pemerintahan Agraris Maritim menuju feodal di bawah kepemimpinan keturunan Prabu Siliwangi.
Wilayah Ciapus dan Tamansari mengalami kerusakan terparah karena aliran lava magma menyusuri Sungai Cisadane dan Ciapus. “Saat itu juga dikabarkan banyak korban jiwa, namun jumlahnya tak tercatat karena literatur sejarah saat itu sangat minim,” terang Eman.
Ketua Yayasan Budaya Hanjuang Bodas ini mengatakan, data meletusnya Salak yang pertama itu didapat dari catatan sejarah Wangsakerta (keturunan Kerajaan Cirebon) serta catatan tentara Portugis dan Belanda. “Saat letusan pertama itu, Kota Bogor masih kampung dan sebagiannya hutan. Berdasarkan catatan sejarah itu, Kota Bogor tertutupi abu vulkanik,” kata Budayawan Jawa Barat ini.
Ia menambahkan, saat letusan pertama pada zaman kerajaan, jumlah penduduk Bogor masih sedikit. Dari catatan histori, pada 1513 jumlah penduduk Bogor hanya 50.000 jiwa. “Sejak itu, banyak pendatang ke Bogor, mulai Portugis, Belanda dan kerajaan-kerajaan lain di Indonesia,” tutur pemain serial televisi Keluarga Cemara ini.
Sementara itu, letusan terbesar kedua, menurut Eman, terjadi pada 10 Oktober 1834. Saat itu, Istana Bogor rusak berat akibat guncangan gempa dan semburan abu vulkanik. “Kala itu, Bogor menjadi pelataran putih, banyak bangunan yang roboh dan seluruh wilayahnya tertutupi abu,” tambahnya.
Ketika ditanya apakah Salak berpotensi meletus lagi, Eman dengan tegas menjawab tak mungkin. “Kondisinya sudah terkikis akibat dua kali letusan besar itu,” tuturnya.
Baca Juga artikel Update nya :
http://bogor1975.blogspot.com/2014/02/apakah-gunung-salak-masih-bisa-meletus.html
Mau tau dan lihat Photo dan Sejarahnya Bogor Join di group :
http://www.facebook.com/bogordansejarahnya
Apakah istana kerjaan Siliwangi musnah tertutupi oleh letusan gunung salak
BalasHapus